Sex Party ( mut’ah berjamaah ) di masjid Syiah
Membaca judul di atas membuat anda tersentak? ya. Betul. Begitu juga yang kami rasakan ketika menemukan teks fatwa di bawah ini.
Kota Bejat itu Bernama Qom di Iran
- Bahwa kota Qom telah mencatat angka tertinggi dalam masalah aborsi dengan cara yang tidak diatur oleh undang-undang. Sehingga sangat mustahil bila dalam sehari tidak ditemukan janin-janin yang telah dibuang di tempat-tempat sampah atau selokan air.
- Kota Qom juga mencatat angka tertinggi kedua penderita AIDS. Demikian juga dengan angka pecandu kokain jenis “crack”, tercatat bahwa satu dari tiga orang di kota Qom adalah pecandu opium.
- Kota Qom juga tercatat sebagai kota yang paling banyak menggunakan minuman keras oplosan yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kematian atau hilangnya penglihatan, sebagaimana yang pernah terjadi dalam peristiwa peringatan “Iedun Nairuz” (Hari Raya Kemusyrikan Majusi).
Wasiat khumaini: teruskan memerangi negara islam sampai mereka menjadi negara syiah
Ini kover majalah dustur yg terbit dari lebanon, edisi 297, 21 Syawal 1403 bertepatan dengan 1 Agustus 1983, pada halaman 16-18. Isinya:
Meneropong Masyarakat Iran
(Tiga Dasawarsa Pasca Revolusi)
Politik Shah Iran sebelum revolusi berkiblat ke Barat. Iran saat itu merupakan sebuah negara dengan praktek korupsi yang terjadi di mana-mana. Pada tahap selanjutnya, Revolusi Islam Syi’ah pimpinan Khomeini mengklaim datang untuk mewujudkan cita-cita Islam yang luhur: moralitas, stabilitas, kesetaraan, kesejahteraan, keadilan, perang terhadap narkoba dan prostitusi, dll.
Pertanyaannya, setelah lewat 30 tahun lebih revolusi, apakah cita-cita luhur tersebut telah terwujud?
Fakta menunjukkan bahwa problem yang membelit masyarakat Iran semakin berat.
Problem Pertama : Penyalahgunaan Narkoba
Problem pertama adalah penyalahgunaan narkoba. Peneliti memperkirakan bahwa di Iran terdapat 2,5 juta pecandu narkoba. Bila rata-rata keluarga terdiri dari 5 orang anggota, maka 12,5 juta anggota masyarakat Iran sibuk mengurus pecandu narkoba dengan segala persoalan yang ditimbulkannya.
Laporan United Nations Office on Drugs and Crime tahun 2005 yang memonitor statistic pengguna opium dunia menunjuk Iran sebagai negara dengan pengguna narkoba terbesar di dunia. 2,5% penduduk yang berusia di atas 15 tahun merupakan pecandu salah satu jenis narkoba. Menyusul Iran dalam penyalahgunaan narkoba di atas 2% ialah Mauritius dan Kyrgyzstan.
Laporan kawat diplomatik yang dirilis Wikileaks menyebut Iran sebagai negara terbesar pemasok obat-obatan terlarang di dunia. Menteri luar negeri Azerbaijan pernah menyinggung bahwa operasi pengedaran narkoba dikendalikan langsung oleh petugas keamanan Iran. Dia menyebut bahwa pengedar narkoba asal Iran yang berhasil dibekuk keamanan negaranya dan diekstradisi ke Iran justru dapat segera lepas dari tuntutan hukum.
Problem Kedua : Prostitusi/Pelacuran
Adapun prostitusi, Radio Liberty merilis berdasarkan laporan resmi bahwa di Iran terdapat 300 ribu perempuan yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK). Koran-koran lokal menegaskan bahwa angka tersebut secara konsisten mengalami peningkatan. Rasool Nafisi, sosiolog dan analis politik Iran di Strayer University, Washington mengungkapkan bahwa peningkatan tersebut akibat tekanan ekonomi, tingginya tingkat perceraian, dan eksploitasi perempuan-perempuan keluarga miskin yang lari dari wilayah desa.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sebelumnya prostitusi hanya menyebar di kalangan yang belum menikah, namun kini berpindah ke kalangan yang telah menikah. Usia PSK pemula juga mengalami kecenderungan turun hingga ke usia 15 tahun. Padahal, di dua dasawarsa pertama revolusi, PSK pemula berusia rata-rata 30 tahun. Motif prostitusi juga mengalami pergeseran, dari yang sebelumnya pemenuhan kebutuhan primer menjadi sekadar tuntutan kebutuhan sekunder.
Penelitian mutakhir bahkan menunjukkan fakta yang lebih jauh, yaitu mulainya profesi PSK di kalangan anak-anak usia 8-10 tahun. Sebuah laporan yang pernah menimbulkan reaksi keras dari parlemen Iran.
Laporan Iran yang dirilis pertama pada tahun 2000 silam mengakui adanya fenomena dan peningkatan konsisten praktek prostitusi dan penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan remaja. Sesuai laporan tersebut, peningkatan tajam terjadi khususnya pada rentang waktu 1998-1999. Laporan tersebut disusun oleh Mohamad Ali Zam, Ketua Bidang Budaya dan Seni di Teheran, dan punya pengaruh politik.
Problem Ketiga : Shalat
Laporan yang sama merilis tingkat kedisiplinan melakukan shalat. Hasilnya, 75% penduduk, dan khususnya 86% pelajar dan remaja, tidak melakukan shalat.
Problem Keempat : Kemiskinan
Selanjutnya, ada laporan yang menyebut angka antara 10-15 juta penduduk miskin di Iran. Sosiolog dan ekonom Dr. Muhammad Jawwad Zahidi memperingatkan dalam penelitiannya tentang apa yang dia sebut sebagai bahaya “Tsunami Kemiskinan” yang mengancam Republik Iran. Bahaya tersebut, menurutnya, merupakan dampak dari berbagai sebab: inflasi, korupsi, diskriminasi ekonomi, dan lemahnya sektor swasta.
Tidak adanya jaminan sosial turut menyeret kelompok menengah dan rendah ke tingkat kemiskinan akut. Kemiskinan ini selanjutnya menimbulkan berbagai problem sosial lainnya, seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan prostitusi. Bank Dunia melaporkan pada 2010 berdasarkan indikator pekerjaan dan penghasilan bahwa Iran menduduki ranking 137 dari 187 negara di dunia.
Problem Kelima : Kriminalitas
Problem lain yang membelit Iran adalah penduduk kawasan kumuh yang diperkirakan mencapai 5 juta jiwa. Laporan lain menyebut angka hingga 20 juta jiwa. Kondisi ini laten menimbulkan perilaku kriminalitas. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap penduduk di daerah pedesaan pinggiran Teheran menyimpulkan bahwa 59% mereka adalah kriminalis.
Problem Keenam : Pendidikan
Pada medio tahun 2010 Iran tersadar akan krisis serius yang menimpa sektor pendidikan. Kesadaran tersebut lahir pasca evaluasi pemimpin-pemimpin Iran terhadap pemerintah revolusi yang silih berganti namun gagal mentransformasikan nilai-nilai revolusi Islam Syi’ah. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Iran mendeklarasikan piagam nasional pendidikan dalam rangka islamisasi Syi’ahisasi pendidikan. Perumusan piagam tersebut memakan waktu hingga lima tahun dan telah diumumkan sendiri oleh presiden yang lalu, Ahmadinejad.
Jelas bahwa kriteria masyarakat yang bersih, disiplin, menjaga nilai-nilai moral, keadilan, persamaan, pemerataan pendapatan, dan yang sejenisnya merupakan karakter pokok masyarakat yang menerapkan nilai-nilai ajaran Islam. Setidaknya, kriteria tersebut semakin lama semakin jelas dan tampak setelah sebelumnya jauh dari nilai-nilai Islam. Sehingga kebersihan, kedisiplinan, moralitas, keadilan, kehidupan layak, dll semakin merata dan dirasakan.
Demikian itulah seharusnya. Namun, hal tersebut sama sekali tidak terjadi di Republik Islam Iran. Kenapa? Penulis mengajak untuk melihat ke dalam ajaran Syiah dengan komposisinya yang spesifik. Menurut hemat penulis, ada dua faktor yang dominan: (1) kelas mullah, dan (2) konsep wilayah versi Syiah.
Bagian berikut akan mengurai peran kedua faktor tersebut dalam menciptakan kebangkrutan dan amoralitas.
Pertama, Kelas Mullah
Salah satu perbedaan fundamental antara Islam dengan agama-agama sebelumnya, khususnya Nasrani, adalah dihapuskannya kelas pendeta.
Nasrani, misalnya, memosisikan gereja sebagai pengatur urusan agama. Kelas pendeta mengelola gereja dan menjadi mata rantai penghubung antara penganut Nasrani dengan Allah. Kelas pendeta ini dahulu memberikan pengampunan, memonopoli pemahaman agama, mengancam neraka kepada pihak-pihak yang menyelisihi gereja, serta bisa mengkavling Syurga bagi yang mampu menyerahkan bayaran kepada gereja.
Kelas pendeta inilah yang dalam masyarakat Eropa merupakan faktor penting mewabahnya kerusakan moral. Inilah yang menjadi latar belakang bangkitnya revolusi Martin Luther di Jerman. Revolusi yang melahirkan Protestanisme di awal abad ke-16 M. Latar belakang sama yang membangkitkan Revolusi Prancis di akhir abad ke-18 (1789 M), yang berhasil mengakhiri koalisi antara feodalisme tuan tanah dengan gereja dan melahirkan era modern.
Islam menghapuskan konsep kependetaan dan menetapkan bahwa hubungan antara hamba dengan Rabbnya tidak memerlukan perantara. Lantaran itu, Al-Qur’an mengecam kaum Musyrik yang menjadikan patung berhala sebagai perantara kepada Allah.
أَلا لِلَّهِ الدِّينُ الْـخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إلَّا لِيُقَرِّبُونَا إلَى اللَّهِ زُلْفَى
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya.” (QS. al-Zumar/39: 3)
Al-Qur’an mengajarkan kepada setiap Muslim untuk hanya berdoa kepada Allah, tidak kepada selain-Nya dan tanpa perantara.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60)
Patut dicatat bahwa Syiah mewajibkan kepada setiap pengikutnya untuk terikat kepada seorang marja’ Syiah kontemporer. Selanjutnya, dia harus komitmen taat kepadanya, menyetor khumus (1/5 harta), taklid kepada ajaran ibadahnya, menjadikannya sumber fatwa, serta loyal kepadanya.
Dengan begitu, secara relatif para mullah dalam Syiah mirip dengan pendeta dalam gereja Nasrani. Dan mullah menjadi faktor yang juga berperan dalam mewabahnya kerusakan moral dalam masyarakat Iran. Terlebih karena kelompok mullah termasuk kelas borjuis lewat fasilitas khumus yang mereka nikmati.
Pemerintah Iran sendiri berusaha menutup-nutupi kejahatan para mullah tersebut. Pemerintah menutup segala informasi terkait kejahatan mullah. Politik ini diambil rezim Iran sejak periode awal pemerintahan revolusi saat terkuaknya skandal Sadegh Khalkhali, seorang tokoh kunci revolusi Iran tahun 1979.
Eksistensi pemuka agama dalam puncak rantai keagamaan penganut Syiah berakibat langsung terhadap dua hal: pribadi penganut Syiah itu sendiri, yang pasif serta terikat kepada mullahnya; dan masyarakat, yang bukti-bukti kerusakannya tampak dalam masyarakat Syiah klasik maupun kontemporer. Hasil investigasi, studi, serta laporan media memuat banyak sekali contoh tindakan amoral kelas mullah Syiah.
Kedua, Konsep Wilayah
Islam dibangun di atas dua fondasi: wahyu dan akal. Keselarasan antara keduanya akan membawa umat kepada kemajuan dan inovasi. Sebaliknya, kerapuhan terhadap salah satunya akan menjatuhkan dan melemahkan posisi umat Islam.
Kita berkeyakinan bahwa wahyu telah terputus dengan wafatnya Rasulullahshallallahu alaihi wasallam. Sehingga yang tersisa bagi kita adalah optimalisasi peran akal dalam proses ijtihad dan menerapkan ajaran syariat.
Sebaliknya, doktrin Syiah menetapkan bahwa wahyu belum terputus sehingga terdapat 12 imam pasca Rasulullah yang menerima wahyu lewat ilham. Perkataan para imam itu setingkat dengan wahyu dan melengkapi syariat yang dibawa Nabi Muhammadshallallahu alaihi wasallam.
Tidak cukup sampai di situ, Syiah menunggu Mahdi al-Muntazhar yang diklaim hidup abadi dan menampakkan diri pada segelintir manusia. Dia mengajar manusia-manusia tertentu dan meluruskan pendapat-pendapatnya.
Doktrin-doktrin semacam ini mengkultuskan pendapat-pendapat manusia biasa dan membuka pintu bagi suburnya khurafat, takhayul, dan angan-angan.
Dalam ajaran Syiah, konsep wilayah merupakan bagian dari “irfan.” Al-Jabiri mencatat dalamal-Aql al-Arabiybahwa konsep “irfan” Syiah terpengaruh dengan peninggalan hermetisisme. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Henry Corbin dalam bukunyaHistoire de la philosophie Islamique.
Corbin menulis tentang Syiah sebagai“kelompok pertama yang mengalami hermetisisme dalam Islam.” Padahal, secara umum diketahui bahwa “irfan” mengklaim ilmu berasal darikasyf/penampakan, bukan dari hasil penalaran akal. Konsep yang membuka pintu bagi berkembangnya dongeng dan kepercayaan semu serta mematikan akal kritis.
Konsep wilayah pada gilirannya melahirkan dua konsekuensi serius dalam ajaran Syiah. Di bidang naql/wahyu, penambahan perkataan manusia yang nisbi (imam dua belas) sejajar dengan wahyu yang suci. Sedangkan di bidang nalar, berkembangnya paham-paham irrasional akibat “irfan hermetisisme.”
Jelaslah bahwa struktur sosial masyarakat Iran sangat rapuh. Revolusi “Islam” Syi’ah gagal memberantas prostitusi, penyalahgunaan narkoba, korupsi, kriminalitas,broken home yang diwariskan dari pemerintahan Shah silam. Data-data yang ada bahkan menunjukkan kecenderungan peningkatan yang berbanding lurus dengan mewabahnya problem sosial.
Kajian ini menelusuri problem tersebut dalam perspektif ajaran Syiah dan menemukan saham penting kelas mullah dan konsep wilayah versi Syiah di dalamnya.
Sumber : Moslem Channel‘s status.
Wow, Cium Pantat Imam Syiah Dapat Pahala Berlipat
Warga NU adalah Sasaran empuk Syiah ?
NU Makin Mantap Usung Syi’ah sebagai kawan koalisi ?
Katanya berteman tapi kok membunuh ..?
Tahun Lalu Syiah Puger Jember Membacok, Kini Membunuh
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, bagaimana dengan oknum pengurus N.U. yang sampai sekarang menjadi jurkamnya Syi’ah dan terus berusaha mensyiahkan orang-orang N.U. ?.
Di Indonesia orang syiah mempunya sasaran empuk yakni warga NU, sebab selain jumlahnya banyak para tokohnya sudah “dipegang” oleh orang Syiah..
Meski warga Nu dibunuh dan dibacok tentu hubungan tokoh NU ( yang sudah di Syiahkan) tentu akan tetap rukun.
Fakta dan kejadian berdarah darah yang dialami oleh warga NU,tentu membuat kalanagn ulama NU berfikir
Dan tidaklah semua orang NU bisa dibohongi oleh model “taqiyah”nya syiah .. masih banyak warga NU yang sadar atas makar syiah ini ..
http://pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=704
Malaysia Tangkap Pemimpin Syiah di Negeri Pahang
Syiah merasa di atas angin karena mendapat dukungan Komunis Rusia dan China, mulai mengobok obok negeri muslim di asia tenggara.
Malaysia Tangkap Pemimpin Syiah di Negeri Pahang
Seorang pria yang diyakini sebagai penganut dan penyebar ajaran Syiah telah ditahan oleh Jabatan Agama Islam Pahang (JAIP), Malaysia, di perkebunan RISDA Pekoti Timur, Rompin, Jumat kemarin (27/9/2013).
Pimpinan JAIP Ahmad Raffli Abdul Malek mengatakan, pria berusia 64 tahun itu diyakini mempraktekkan ajaran Syiah sejak 6 tahun lalu.
Saat melakukan penangkapan, petugas juga menyita berbagai barang yang digunakan oleh para pengikut Syiah, lapor kantor berita Bernama (28/9/2013).
Abdul Malek menjelaskan, operasi penangkapan dilakukan pada pukul 2 petang waktu setempat. Barang-barang yang disita antara lain tiga buah batu turba (batu yang dijadikan tempat sujud penganut Syiah-red), satu paket tanah yang dipercaya berasal dari kota Karbala di Iraq, dan sehelai kain kafan yang dipercaya berasal dari Iran.
Lebih lanjut dikatakan, pria penganut Syiah asal Kelantan itu ada bersama putranya yang berumur 32 saat ditangkap di daerah perkebunan tersebut. Sementara istrinya berada di rumah mereka di Felda Selancar.
Pria tersebut 20 tahun lalu mendapatkan surat mandat sebagai imam dari JAIP. Dan dia mengamalkan anjaran Syiah secara sembunyi-sembunyi.
Orang itu juga diyakini mengikuti aktivitas sebuah perkumpulan yang ada kaitannya dengan Syiah dan sering mengunjungi markas-markas ajaran Syah termasuk yang ada di Gombak, Selangor dan Segamat, Johor.
Abdul Malek menegaskan, JAIP akan senantiasi memantau pergerakan perkumpulan atau individu yang berusaha menyebarkan Syiah di negeri itu dan menindaknya dengan tegas.
Pahang mulai memberlakukan larangan penyebaran ajaran Syiah pada 12 September 2013. Apabila terbukti bersalah, tersangka bisa diganjar dengan hukuman denda maksimum RM3.000 atau kurungan dua tahun.
http://news.fimadani.com/read/2013/09/30/malaysia-tangkap-pemimpin-syiah-di-negeri-pahang/
Pelaku ‘Jihad Seks’ Sesungguhnya adalah Wanita Syi’ah
Media syiah memfitnah muslimah baik baik berzina di medan Jihad.
Naudzubillah, padahal sejatinya justru Syiah lah yang menghalalkan Zina Mut’ah
Pelaku ‘Jihad Seks’ Sesungguhnya adalah Wanita Syi’ah
Tidak hanya terjadi kasus pemberitaan di Tunisia mengenai “jihad seks”, ternyata juga terjadi di Bahrain. Bahrain adalah negara yang mayoritasnya adalah warga Syi’ah namun dipimpin oleh penguasa Sunni. Saat ini, kelompok Syi’ah berusaha menjatuhkan kekuasaan Sunni untuk menggantinya dengan penguasa Syi’ah melalui dukungan Iran.
Para wanita Syi’ah menyemangati para pemberontak Bahrain dengan menggelar diri di salah satu jalan di Bahrain. Mereka membuat pengumuman:
Kami umumkan: Telah didirikan kemah-kemah di Bundaran Lu’lu’ah untuk nikah sesaat(mut’ah), demi mengangkat semangat para pemuda ‘mujahid’ yang berjuang menjatuhkan pemerintah (Bahrain) yang zhalim, dan mempercepat keluarnya Imam Mahdi (‘Alaihis salam). Maka kami harapkan dari akhwat Zainabiyyat mukminat, agar sudi kiranya mempersembahkan kanikmatan yang dianugrahkan Allah pada tubuh mereka.
Tidak itu saja, ditemukan beberapa wanita Iraq yang tewas karena hamil setelah melakukan praktik nikah mut’ah dalam rangka membela Basyar Al Assad.
Haqnews.net, menulis, “Para wanita tersebut dihamili atas nama mut’ah. Pada awalnya mereka datang untuk “membela” Sayyidah Zainab dan menamakan gerakan mereka dengan Jihad Al Muqaddas. Namun mereka kaget setelah tahu bahwa keberadaan mereka di sana bukan untuk membantu pertahanan, tapi untuk nikah mut’ah dengan para tentara Syiah yang berasal dari Irak yang mem-back-up Basyar Al Assad dan juga tentara Syiah yang lainnya.”
Milisi Syiah mempromosikan apa yang disebutnya sebagai “perang suci” di Suriah, dengan dukungan dan perlindungan dari pemerintah Syiah Iraq Nuri Maliki dan organisasi keamanan. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya masalah keamanan dan sosial dalam wilayah Syiah yang besar di Irak.
Hal ini sejalan dengan fatwa ulama Syiah Iraq, Muqtadha Ash Shadr yang ditanya oleh seorang wanita bernama Azhar Hasan al-Farthusi:
Kami adalah sekumpulan kaum Mukminat Zainabiyat para penolong Jaisy al-Imam al-Mahdi. Kami ingin bertanya kepada Anda wahai yang mulia Hujjatul Islam wal Muslimin, Muqtada Ash-Shadr, bahwa sekumpulan lelaki dari pasukan Jaisyul Imam mengundang kami untuk menghadiri acara mut’ah berjamaah di salah satu husainiyah (tempat beribadah kaum Syiah). Mereka mengatakan bahwa pahala mut’ah secara berjamaah lebih banyak 70 kali dari mut’ah sendiri-sendiri. Namun kami telah bertanya kepada salah satu perwakilan Syeikh Muhammad al-Ya’qubi tentang mut’ah berjamaah, beliau menolak segala hal yang berkaitan dengan mut’ah jenis ini dan beliau mengatakan bahwa hal itu termasuk bid’ah. Maka apakah boleh kami mut’ah secara berjamaah? Sebagai untuk diketahui bahwa mut’ah ini hanya berlangsung beberapa jam saja (kurang dari semalam). Tujuan dari acara ini adalah meredam gejolak syahwat pasukan Jaisyul Imam dimana mereka tidak sanggup menikah karena sibuknya mereka berperang dengan para nawashib (ahlus sunnah -penerj). Dan uang sewa mut’ahnya dipergunakan kembali untuk membeli perlengkapan berupa senjata untuk pasukan Jaisyul Imam. Mohon berikan jawaban Anda kepada kami. Jazakumullahu Khaira Jaza’ al-Muhsinin.
Muqtadha Ash Shadr menjawab pertanyaan itu dengan berfatwa,
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa nikah mut’ah adalah halal lagi membawa keberkahan dalam ajaran kita. Para Nawashib (Ahlus Sunnah) berusaha menanamkan keraguan dan mencegah kita untuk melakukan itu karena takutnya mereka akan bertambah banyaknya jumlah anak-anak sekte kita, yang dengannya jumlah kita bertambah dan kita menjadi kekuatan yang besar.
Karena itu, kami mengajak seluruh pengikut sekte kita agar tidak sedikitpun ragu dari segala hal yang berkaitan dengan mut’ah. Pelaksanaan acara-acara seperti ini juga termasuk perkara yang dibolehkan oleh marja’ kita yang agung dengan tetap mewaspadai masuknya seorang yang bukan kaum Muslimin atau orang-orang umum ke dalam acara-acara tersebut supaya tidak melihat aurat kaum Mukminat. Mungkin inilah juga sebabnya yang membuat Sayyid al-Ya’qubi membenci mut’ah model ini.
Inilah, dan yang juga telah maklum bahwa mut’ah dengan salah seorang tentara Jaisyul Imam lebih banyak pahalanya dari selainnya karena dia telah mengorbankan darahnya demi sang Imam. Oleh karena itu, kami mengajak para Zainabiyyat agar tidak pelit (menyewakan kemaluannya) kepada mereka dimana Allah telah memberi karunia kepada Anda wahai para Mukminat berupa pemberian tubuh dan harta Anda (karena uang melacurnya dikembalikan kepada para tentara -penerj) untuk dinikmati dan dipergunakan oleh mereka.
Selain itu, kami mengharapkan saudari Zainabiyyah untuk meminta izin pelaksanaan acara itu kepada salah satu perwakilan kami yang kapabel agar diawasi dan diperhatikan oleh para tentara tersebut. Wa Jazakumullahu Khaira Jaza’ al-Muhsinin.
Perusahaan Iran Buka Lowongan Pekerjaan untuk Nikah Mut’ah
Menurut surat kabar Al – Watan seperti dikutip Islam Pos, 22 September 2013, sebuah perusahaan Iran yang bergerak di bidang ekonomi bernama Astan Quds Razavi mengumumkan lowongan pekerjaan di “bidang yang dianggap menyenangkan.”
Menurut koran itu, perusahaan ini membutuhkan karyawan perempuan berusia 12 sampai 35 tahun. Pengumuman itu dikeluarkan setelah banyak permintaan akan penciptaan suasana spiritual yang nyaman bagi pengunjung, dan “untuk mendekatkan diri kepada Allah” melalui ritual ini, demikian menurut dokumen itu.
Berapa “gaji” yang disediakan oleh perusahaan tersebut untuk praktik yang disinyalir sebagai kawin mut’ah ini?
Berikut adalah pengumuman “lowongan pekerjaan” di perusahaan itu:
Kami memerlukan wanita dalam rentang umur 12-35 tahun untuk membantu Mujahidin Syiah dalam peperangan di Syria. Bekerja hanya untuk 25 hari saja.
Gaji:
1) 5 jam: 50 dollar (50,000 toman)
2) 1 hari: 75 dollar (75,000 toman)
3) 2 hari: 100 dollar (100,000 toman)
4) 3 hari: 150 dollar (150,000 toman)
5) 4 hingga 10 hari: 300 dollar (300,000 toman)
Dan bagi mereka yang masih GADIS dan untuk kali pertama maka bayarannya 150 dollar.
http://news.fimadani.com/read/2013/09/23/perusahaan-iran-buka-lowongan-pekerjaan-untuk-nikah-mutah/
Tahun 2010 Said Aqil Siradj Bertemu Sekjen Hizbullah Hasan Nasrallah
Oleh Pizaro — Jumat 22 Zulkaedah 1434 / 27 September 2013 09:04
KEDEKATAN Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dengan kelompok Syiah menjadi perbincangan banyak ulama dan ustadz dari kalangan Nahdliyin.
Banyak ulama menilai langkah Said merangkul Syiah tidak pantas di tengah perbedaan yang mendasar antara ajaran Islam dengan Syiah.
KH. Hasyim Asy’ari, dalam kitabnya “Muqaddimah Qanun Asasi li Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’” memberi peringatan kepada warga nahdliyyin agar tidak mengikuti paham Syiah.
Namun, bukti kedekatan Said dengan jaringan internasional Syiah kembali muncul. Media Suriah Day Press News pada Selasa 15 Oktober 2010 melansir pertemuan Said dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hasan Nasrallah beserta ulama Lebanon.
Semuanya menegaskan akan pentingnya usaha bersama seluruh dunia Islam dan persatuan umat Islam dalam menghadapi konflik-konflik sectarian (Sunni-Syiah, red.) yang dapat menguntungkan musuh-musuh umat Islam. Untuk hal itu, pertemuan ini merekomendasikan sebuah penyelesaian masalah untuk tidak membesar-besarkan perbedaan-perbedaan di antara golongan dan mazhab Islam.
Dalam pertemuan ini juga dibahas tentang kondisi Umat Islam, khususnya di Indonesia, Libanon, dan Palestina, serta kerusakan moral yang terjadi pada Umat Islam.
Menariknya, dua tahun setelah pertemuan itu, Hizbullah justru terlibat membantu Bashar Assad untuk membunuh umat Islam di Suriah. Lebih dari seribu anggota kelompok bersenjata Syiah Libanon tersebut memasuki Suriah dari jalur laut Mediterania untuk berperang melawan rakyat dan mujahidin Suriah.
[Pz/Islampos]
(nahimunkar.com)
Syiah membunuh pengurus NU, Ulama NU Jatim Geram
Ulama NU Jatim makin gemas dengan Syiah
KEPRIHATINAN ULAMA JATIM ATAS KORBAN SUNNI PUGER
Berikut adalah dialog SMS antar para Kyai NU Jawa Timur pasca peristiwa bentrok Sunnah vs Syiah di Puger Jember pada hari Rabu, 11 September 2013 (Ultah Runtuhnya Gedung WTC), event ini dimanfaatkan oleh kaum Syiah untuk mengadakan keramaian karnaval tanpa mendapat ijin aparat kepolisian, dengan alasan Agustusan HUT RI, bahkan mereka sengaja melanggar larangan aparat kepolisian dengan cara merusak dan menerobos kawat berduri yang sudah dipasang oleh pihak aparat kepolisian, sehingga menyulut kemarahan warga Puger.
LUTHFI BASHORI: Aslm. Mohon dicermati berita dari Sindonews.com: Gubernur Jatim, Soekarwo menegaskan, jika konflik di Puger Jember itu BUKAN MASALAH SYIAH dan SUNNI, tapi banyak faktor seperti masalah sosial + perikanan. “ISU SEKSINYA SYIAH-SUNNI, PADAHAL BUKAN ITU” katanya, usai melantik Wali Kota Malang, Jumat, 13/9/2013.
KH. JAKFAR SHADIQ, SAMPANG: Analisa saya Ustadz, Pak De Karwo takut kerusuhan meluas, krn yg jatuh korban nyawa pihak mayoritas (Sunni/NU). Pada saat seperti ini hrs kita tekan agar ada tindakan tegas pembantaian Syiah terhadap warga Sunni, harus jelas, transparan. Jgn kita kehilangan timing. Mari sgra ktmu Muspida Jatim.
KH. MUHYIDDIN A. SHAMAD, JEMBER: Berat, kalau sampai polisinya pro Syi`ah….!
LUTHFI BASHORI: Trus, bagaimana sikap Kapolda. Satu nyawa Sunni sudah melayang?
KH. JAKFAR SHADIQ, SAMPANG: Sebaiknya kita rame2 dg para ulama mendatangi Polda Ustadz. Kita besar, kalo tdk berani tunjukkan kebesaran/kekompakan kita seperti kasus Sampang, maka akan diremehkan oleh mereka.
HR. ALI BADRI, SURABAYA: Kita, para Kyai sgra membuat pernyataan sikap untuk minta pertanggung jawaban pd Kapolda, sebaiknya PWNU sgra ivestigasi ke Puger, krn yg jadi korban warga NU. Para pengurus NU jangan membiarkan masalah Aqidah kita diinjak-injak, peristiwa ini jangan didiamkan Kyai, Afwan wa Syukron.
KH. NURUDDIN, BANGKALAN (PWNU JATIM): Baik, dari respon2 itu semua sngat bagus, ayo tinggal lakukan.
LUTHFI BASHORI: Alangkah baiknya kalau antum dapat mengkondisikan dg kawan2 PWNU unt mengatur audensi dg MUSPIDA JATIM. Kawan2 kita yg lain banyak yg menunggu ajakan PWNU. Insyaallah Hb. Ahmad bin Zen Alkaf rencananya akan ke PWNU Jatim kata beliau. Semoga dapat disinergikan. Jazakumullah kher.
KH. NURUDDIN, BANGKALAN: Insya Allah Ust. Luthfi, syukron.
http://pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=704
Pengirim: Abul Bashar – Kota: Palangka Raya Tanggal: 24/9/2013 |
||||
Bagaimana kelanjutan kasus hukum ini Kyai? Kita sangat2 kehilangan (rugi besar) dg tewasnya warga sunni. Bahkan ini bukan termasuk sunni awam, tapi yg tewas itu juga warga NAHDLIYIN, orang NU dan pengurus di NU. Jika nanti NU tidak merespon keras, dikhawatirkan akan melahirkan stigma buruk bagi NU sendiri. Dan yg lebih ditakutkan lagi, syiah semakin kurang ajar di tubuh NU. Kami berharap PWNU segera menuntaskan kasus ini.
Ormas terbesar harus diselamatkan.Coba perhatikan Kyai, kasus 14 Februari 2011, di mana saat itu teman-teman Aswaja bangil dan pandaan banyak yg ditangkap hanya karena bentrok lemparan batu dan tidak ada korban jiwa. Sekarang sunni yg tewas, mereka tdk ada satupun yg ditangkap! Benar apa yg disampaikan Kyai Muhyiddin di atas, bencana besar jika kepolisian sudah pro-Syiah. |
||||
|
Naudzubillah, Banyak Salib di Munas NU
MUNAS NU KEMPEK 2012
Ustadz H. Luthfi Bashori (Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami, situs pejuangislam.com)
Tiba-tiba, kemarin siang ada forward-an SMS yang masuk ke HP saya, kiriman dari seorang teman yang aktif dalam struktural NU sebagai berikut :
Aww. Munas NU di Kempek Cirebon. Masya Allah. Salib ada di-mana2. Di depan masjid sangat mencolok Posko Kesehatan lengkap dg ambulan salib UKRIDA. Di kamar2 mandi juga banyak salib. Konon KM2 itu dibangun oleh pihak salib. Anehnya Rais Am tetap diam seribu bhs. Pdhal Rapat PBNU tlh menetapkan NU tdk boleh memakai sponsor salib utk kegiatan apa pun. NU mau dikemanakan? Www Ali Mustafa Yaqub.
`KEBETULAN PANITIANYA ORANG-ORANG NU NASRANI`, dan saya kirim kepada beberapa tokoh NU yang saya kenal, maka ada beberapa respon SMS yang masuk ke HP saya, antara lain:
Ha ha ha. Saya ikut salah Kiai, karena saya tdk teliti, tidak tahu ttg itu. Sy justru tahu dari Kiai Ali Mushtofa menjelang pulang ke Jakarta. Astaghfirullah.
Pak Nusron Wahid pun semakin `mendewa2kan` teman2nya yg Nasrani dalam banyak statemennya, jadi ada juga GP ANSHOR NASRANI. Pak, sudah demikian parahkah kondisi di tubuh NU saat ini ? Saya mufaraqah dari NU nya Gus Dur dan Said Agil Siraj. Saya lebih memilih NU nya KH. Hasyim Asy`ari. Bapak dan umat Islam bisa mengunjungi situs saya : NU GARIS LURUS dg alamat www.pejuangislam.com.
Saya sendiri tidak datang.
Pak Nusron Wahid pun semakin `mendewa2kan` teman2nya yg Nasrani dalam banyak statemennya, jadi ada juga GP ANSHOR NASRANI. Pak, sudah demikian parahkah kondisi di tubuh NU saat ini ? Sejak Gus Dur jadi ketua PBNU saya niat mufaraqah (memisahkan diri) dari NU. Saya lebih memilih NU nya KH. Hasyim Asy`ari. Bapak dan umat Islam bisa mengunjungi situs saya : NU GARIS LURUS dg alamat www.pejuangislam.com.
Shodaqtum (antum benar).
Bagus sekali Gus komentar antum.
Masykur ikhbarnya, ma`a al-najah lakum (terima kasih infonya, dengan keberhasilan untuk antum).
Saya tidak hadir di Cirebon krn ada acara keluarga, shgg tidak tau persis apa yg terjadi. Terima kasih informasinya Gus.
Betul2 sdh sngt dkt dg Nihayatul `Alam (hancurnya alam). Na`udzu billah min Fitnatil masih addajjal wa min fitnatil mahya wal mamat w min jami`il fitan wal mihan (kami berlindung dari fitnahnya Dajjal dan dari fitnahnya hidup dan mati dan dari segala fitnah dan cobaan) “Slmt menyongsong munculxa Al MAHDI” smga sgra hadir & kta trmasuk ddlm grupxa.
Innalillahi wainna ilaihi rajiun .
Astaghfirullahal `adziim.
Naudzubillahimindzaliq, kok bisa yah ustadz? terus, apa tak ada tindakan apa2 dari mereka2 yang hadir? apa hal itu sudah dianggap biasa? Mau dikemanakan negeri ini? kadang saya befikir, negeri kita masih susah, tapi kemungkaran ada dimana2, ummat Islam banyak, tapi tipis iman. Misalkan diberi kemakmuran apa akan lebih baik? atau justru malah tambah cinta pada dunia? semoga Allah senantiasa melindungi kita semua.
Komentar anda